Hai sahabat traveller, dimanakah destinasi travelling kamu selanjutnya ? Sudah diagendakankah ?
Kali ini aku mau berbagi cerita tentang perjalanan ku ke Kota Yogyakarta. Ini sebenarnya sudah bulan lalu tepatnya Minggu, 5 November 2017 tapi baru sempat ngeblog sekarang. Siapa tahu bisa jadi referensi bagi teman-teman traveller lainnya.
Nama Kota Jogja sepertinya sudah sangat familiar sekali bagi warga Indonesia, siapa sih yang tidak tahu Jogja. Jogja mendapat julukan Kota Istimewa. Dari beberapa artikel yang pernah saya baca ada beberapa alasan kenapa Jogja Istimewa, diantaranya karena Jogja merupakan wilayah tertua kedua di Indonesia setelah Jawa Timur. Jogja juga pernah terkenal dengan bentuk pemerintahannya berupa kerajaan bahkan masih harum hingga saat ini. Jogja juga memiliki predikat sebagai kota pelajar, dan yang utama Jogja menjadi kota wisata terbesar di Indonesia setelah Bali. Potensi wisata serta seni budayanya mampu memikat wisatawan baik dari domestik maupun mancanegara.
Minggu pagi, saya dan seorang teman saya melakukan perjalanan ke Jogja menggunakan kereta api yang tiketnya kami pesan secara langsung. Kami memesan KA Prameks Solo Balapan – Stasiun Tugu Yogyakarta dengan waktu keberangkatan 10.40 WIB, cukup dengan tarif Rp 8.000,- murah bukan ?
Cuaca hari itu mendukung sekali untuk melakukan perjalanan. Pukul 12.00 WIB kami tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta, memang jika menggunakan kereta, Solo – Jogja bisa ditempuh dengan 1 jam. Tapi jika sahabat traveller membawa kendaraan sendiri waktu tempuh kurang lebih membutuhkan sekitar 2 jam. Inilah destinasi wisata kami di Jogja.
1. Jalan Malioboro Jogja
Kami bergegas menuju kawasan Jalan Malioboro yang menjadi icon Kota Yogyakarta dengan berjalan kaki sekitar 100 meter. Para wisatawan umumnya memang berjalan kaki jika hendak ke Malioboro dari Stasiun Tugu, karena dengan berjalan kaki, kita dapat menikmati setiap sudut dan sisi jalannya dengan puas. Malioboro merupakan pusat keramaian di Jogja yang wajib dikunjungi sahabat traveller saat berwisata ke Jogja. Jalan Malioboro terdiri dari kompleks pertokoan, penginapan, wisata kuliner dan pusat oleh-oleh. Sembari menyusuri Malioboro, sesekali kami mengambil foto.
Karena sudah waktunya makan siang, kami memilih untuk berburu kuliner terlebih dahulu sebelum melanjutkan penjelajahan kami di kota istimewa ini. Apa yang akan kami santap untuk makan siang ? Sedikit bingung juga, pasalnya banyak sekali penjaja kuliner disini. Akhirnya kami mencari Nasi Gudeg. Siapa yang belum pernah nyobain ? Berkunjunglah ke Jogja dan cicipi makanan khasnya. Tak membuang waktu setelah perut kenyang kami meluncur lagi untuk destinasi selanjutnya.
2. Benteng Vredeburg
Bagi sahabat traveller, yang ingin berwisata sejarah, kalian bisa mengunjungi Benteng Vredeburg. Lokasinya sangat strategis yaitu di titik nol kilometer Kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 6 Yogyakarta. Apabila sahabat traveller terus menyusuri Jalan Malioboro maka akan menemukannya di sisi sebelah kiri Jalan Malioboro.
Benteng ini dulunya adalah bangunan peninggalan Belanda, namun saat ini sudah dipugar dan dilestarikan. Benteng atau museum ini di dalamnya terdapat diorama-diorama yang menggambarkan perjuangan sebelum proklamasi kemerdekaan sampai ke masa orde baru, koleksi-koleksi foto, miniatur, replika, lukisan dan benda bersejarah tentang perjuangan nasional tempo dulu.
Selain itu terdapat 4 ruang pameran minirama sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Tapi jika anda berkunjung di Hari Senin tidak bisa, karena tutup. Museum ini buka Hari Selasa sampai Jum’at pukul 08.00 – 16.00 WIB dan Hari Sabtu sampai Minggu pukul 08.00 – 17.00 WIB. Hari libur nasional tutup ya. HTM Rp 2.000,- saja untuk orang dewasa, Rp 1.000,- untuk anak-anak, dan Rp 10.000,- untuk wisatawan asing. Jika sahabat traveller penasaran, bisa kepoin dulu websitenya www.museumvredeburg.blogspot.com atau facebooknya Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
3. Taman Pintar Yogyakarta
Jogja memang super lengkap. Wisata edukasi pun tersedia di Jogja. Lokasinya berdekatan dengan Benteng Vredeburg dan Malioboro, tidak begitu jauh dengan Kraton Yogyakarta. Sayangnya, ketika kami tiba disana sudah hampir tutup karena jam beroperasi hanya sampai pukul 16.00 WIB, jadi kami mengurungkan niat untuk masuk ke dalam. Tapi kami tetap bisa menikmati suasananya dari luar. Bahkan menurut saya banyak sekali spot foto bagus di area halaman Taman Pintar Yogyakarta. Saat itu suasana memang sedikit mendung dan turun hujan rintik-rintik, namun bagi saya itu malah memberikan kesan tersendiri.
Menurut papan informasi yang saya baca di luar, di Taman Pintar ini terdapat Play Ground, Gedung Paud, The Adventure of Science yang berbentuk Gedung Oval dengan 2 lantai, Gedung Kotak dengan 3 lantai dan Gedung Memorabilia. Pada saat itu banyak sekali rombongan wisatawan yang menurut saya mereka berasal dari sekolah-sekolah. Memang cocok sekali jika sekolah mengadakan study tour di taman pintar ini. Sahabat traveller yang takut kehabisan tiket bisa pesan tiket secara online di website www.tamanpintar.com. Karena disini akan sangat ramai jika musim liburan tiba.
4. Sekaten Yogyakarta
Kami berdua melanjutkan penyelusuran ke area Keraton Yogyakarta. Wow ! ternyata di depan Keraton tepatnya di Alun-alun Utara (Altar) Jogja ada Sekaten. Sekaten merupakan agenda rutin tahunan yang digelar di Jogja. Sekaten ini bentuknya seperti pasar malam. Menurut sumber yang pernah saya baca, sekaten berasal dari syahadattain yaitu dua syahadat, ini dilaksanakan untuk menyambut Maulid Nabi. Saat itu memang belum resmi di buka, tapi sudah banyak sekali stand, ada sekitar 100 stand dan suasananya juga sudah ramai. Berbagai permainan juga sudah mulai ada disana seperti bombom car, ombak banyu, pertunjukan lumba-lumba, dan banyak lagi.
Namun saya tidak mencoba wahana permainan disana karena saat itu sudah pukul 16.30 WIB. Setelah mengambil beberapa jepretan foto, kami memutuskan untuk pulang ke Solo dengan naik bus. Ketika kami meninggalkan Jogja, hujan mengguyur. Cahaya matahari berganti dengan sinar lampu yang indah. Jogja memang cantik dan istimewa.
Terima kasih Jogja, untuk kesannya 4 jam lalu. I’ll be back next time. Salam traveller. Siapa yang sudah pernah ke Jogja, jangan lupa tinggalkan komentarnya ya.
Photo by : S. Mahardika Ardi K.
dellanovitablog 